Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Bencang-Benclung

BANDOENGMOOI – UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat kersama komunitas Budaya Bandoeng mooi gelar pertujukan seni longser berjudul Benclang – Benclung di Galeri Pusat Kebudayaan (GPK) atau Gedung YPK Jalan Naripan No. 7-9 Badunung, Sabtu, 4 November 2023.

Sutradara Longser Bandoengmooi, Hermana HMT mengatakan, pertunjukan dilakukan dalam upaya pemanfaatan ruang publik seperti GPK sebagai tempat kegiatan budaya yang diharapkan dapat mendongkrak pemamjuan kebudayaan  dan pariwisata di Jawa Barat.

“GPK yang semula benama YPK merupakan gedung bersejarah yang dimasa lalu menjadi pusat kegiatan budaya di Kota Bandung dan telah melahirkan seniman juga budayawan yang malegenda dalam percaturan seni dan budaya di tingkat nasional,” ujar Hermana.

Menurutnya, semakin majunya teknologi, semakin beragamnya budaya dari luar banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat Kota,  alih fungsi gedung  kesenian menjadi tempat serbaguna sehingga semakin terbatas untuk mengaksesnya dan masifnya budaya digital masuk ke ruang pribadi membuat banyak gedung kesenian ditinggalkan oleh pelaku seni dan apresiatornya.

“Sisi lain gedung-gedung kesenian menjadi sepi karena banyak pelaku seni pertunjukan memilih ruang publik lain yang dianggap lebih representatif dalam mempresentasikan karyanya. Dunia televisi dan teknologi digital menjadi ruang baru tempat berkaya dan mengkomunikasikan karyanya pada publik yang lebih luas, tak terbatas waktu dan ruang, bahkan lebih dekat atauk tidak perlu pergi jauh-jauh mengunjungi gedung kesenian,“ jelasnya.

Untuk mengembalikan kembali gairah masyarakat agar mau menyaksikan secara langsung berbagai pertunjukan seni di gedung kesenian yang ada di Kota Bandung tentunya perlu ada rasa kepedulian dari pengelola gedung itu senidri untuk menghidupkan kembalin gedung tersebut menjadi ruang kreatifitas masyarakat seni.

“Sehingga gedung kesenian menjadi ramai kembali, masyarakat seni terfasilitasi mempublikasikan karyanya, dan apresiotor kembali bergaih untuk datang ke gedung-gedung kesenian. Pertunjukan Longser Bandoeng Mooi  adalah upaya pengelola GPK dalam hal ini UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Disparbud Jabar dalam mencoba mengembalikan fungsi dan mengembangkan gedung GPK sebagai tempat kegiatan budaya sekaligus membangiktkan gairah parawisata berbasis pertunjukan seni di Jawa Barat,” ungkapnya.

Pertunjukan Longser Bandoengmooi berjudul Bencalang-Benclung arahan sutradara Hermana HMT dengan para pemain; Junjun, Kudarat, Wawan Aldo, Hafidz, Dio, Jajang, Robby, John, Melodia, syifa, Edja, Rivani, Lina, Gingin, Danis, Moel, Iki, Sigit dan Nuri menceritakan tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan masyarakat Indonesia saat ini.

“Benclang-Benclung mengusung cerita yang menggambarkan kehidupan masyarakat yang makin terpuruk. Bukan karena mereka malas bekerja tapi disebabkan oleh harga-harga kebutuhan hidup yang terus naik, dan tidak terkendali. Mereka berharap agar terlahir pemimpin baru di Desanya. Pemimpin yang dapat menyelesaikan permasalahan kehidupan masyarakat terutama penyediaan kebutuhan pokok yang terjangkau, aksek kesehatan yang murah dan mudah, kebijakan atau hukum yang adil serta beradab, dan lain sebagainya,’’ kata sang sutradara,juga alumni ISBI Bandung.

Namun harapan lahirnya pemimpin baru agar dapat meningkatkan kesejehteraan masyarakat banyak dinodai oleh tindakan penguasa dan pengusung calon pemimpin yang tidak fair play (sportif). Pemilihan calon pucuk pimpinan sarat dengan unsur KKN.

“Penguasa, pengusung dan calon pemimpin tak bermoral dan tak beretika. Lebih mementikan golongan dan dirinya sendiri. Mereka bicara pada publik mancla-mencle, tidak berdasar, meracau seperti ngigau dalam mimpi, omongannya seperti orang ‘gila’. Kelakuan seperti itu dalam bahasa Sunda disebut benclang-benclung,” pungkas Hermana.**

Similar Articles

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

Instagram

Most Popular