JABARSATU.COM — Komunitas budaya Bandoengmooi menggelar pertunjukan teater Siluman Monyet Bodas . Pertunjukan yang sarat dengan kritik sosial tentang narkoba dan korupsi digelar, Jumat 21 Oktober 2022 pukul 15.30 WIB bertempat di Bengkel Kreatif Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi, Gang Awi Tali 7 RT/RW 02/09 Ciawitali, Citeureup, Kota Cimahi.
Pemilik Bengkel Kreatif dan Ketua Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi, Hermana HMT mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya menghidupkan tempat baru kami sebagai ruang publik untuk berproses dan mengembangkan budaya bersama pelaku budaya yang aktif di komunitas sendiri, komunitas budaya lain dan masyarakat sekitarnya.
“Dari tempat baru ini diharapkan kami bisa bersama-sama melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional,” dalam siaran pers yang diterima Redaksi, (20/10/22).
Lebih lanjut Hermana, kami sekarang mempersiapkan pelatihan bagi anak-anak untuk lebih mengenal budaya lokalnya seperti permainan rakyat, teater rakyat (Longser), dan seni lainnya yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
“Selain itu tempat baru ini kami fungsikan sebagai tempat pemberdayaan masyarakat, mengembangkan kreratifitas bukan saja seni pertunjukan tapi semua yang berhubungan dengan ekonomi kreatif lainnya seperti seni kriya, bahkan bisa digunakan untuk kegiatan ibu-ibu PKK, Karang Taruna, dan kegiatan lainnya. Maka tempat itu kami sebut Bengkel Kreatif,” ungkap yang merupakan seniman Jebolan ISBI Bandung.
Mengenai pertunjukan teater Silumat Monyet Bodas menurut Hermana merupakan kegiatan kali kedua yang dilakukan di Bengkel Kreatif Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi.
“Kegiatan pertama adalah pergelaran seni Reog Sunda (Dogdog) dan teater berjudul Jugun Ianfu sekaligus peluncuran tempat baru kami pada 25 September 2022 dan mengadakan acara jadi komunitas kami Bandoengmooi yang berdiri sejak 26 September 1996,” jelasnya.
Sementara itu, Sutradara sekaligus Penata Musik pertujukan Teater Siluman Monyet Bodas, Selamet Oki Pratomo menyatakan, kegiatan ini selain melibatkan personel Bandoengmooi juga didukung oleh siswa/I SMKN 10 Bandung yang melakukan Praktek Kerja Lapangan di Bandoengmooi selama 3 bulan.
“Pertunjukan ini juga merupakan bagian dari resital atau evaluasi akhir siswa/I SMKN 10 Bandung selama pengalaman dan ilmu di luar institusi pendidikan formal,” ungkap Oki.
Menurunya, naskah Siluman Monyet Bodas yang ditulis Hermana HMT ini menceritakan masalah di suatu daerah, para remajanya mulai banyak terlibat pengguna narkoba, dan efek dari penggunaan narkoba menyebabkan terjadinya penyimpangan, termasuk melakukan penyimpangan seksual terhadap kaum perempuan oleh remaja laki-laki pemakai narkoba.
Persoalan terus bergulir selesainya kasus narkoba muncul lagi kasus baru. Penduduk dilanda ketakutan dengan kemunculan monyet Bodas (putih) di kampungnya yang dipercaya sebagai penjelmaan siluman atau makhluk gaib, yang hampir setiap malam melakukan penculikan terhadap gadis perawan.
Namun setelah diselediki ternyata Silumat Monyet Bodas adalah monyet jadi-jadian yang dilakukan oleh 2 orang kepercayaan seorang Kuwu untuk menakut-nakuti warga. Agar Kuwu yang disinyalir korupsi uang pembangunan di wilayahnya teralihkan dan penduduk desa tidak curiga dan melupakan kasus korupsi.
“Secara bentuk garap, pertunjukan teater digarap dalam suasana candaan di warung kopi. Polanya seperti Longser, pemain dan penonton tidak bebas, dialog yang ringan, humor dibumbui, serta aktor dan aktris merangkap jadi pemusik dan penari. Dialog kami menggunakan bahasa Sunda dan pertunjukannya di Banyolan Longser (Balong),” tuturnya.
Tambahnya, pada kesempatan ini ia mencoba musik pengiringnya menggunakan musik band. Oki mencoba menggali kencenderungan pemain yang senang dan akrab pada musik dan tari modern. Maka musik dan tarian modern menjadi penunjang utama dalam garapan teaternya.
“Konsep kami mencoba sekarang keluar dari konsep garap longser yang biasa bandoengmooi lakukan (pul tradisional). Kami menjajaki kemungkinan-kemungkinan baru, tapi diharapkan tetap bisa menghibur dan pesan cerita sampai pada penonton,” pungkasnya. (NOZ)
Sumber: Jabarsatu.com – Tahun 2022